Pilih Menu

Berita UKM

Registrasi Profil Terbaru

Bisnis UKM

Profil UKM

Berita UKM

Profil UKM

Inspirasi Usaha

Videos

» » » Meski Hanya Dibayar Sampah Dokter Muda Ini Sukses Dalam Berbisnis
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Dunia medis Indonesia boleh berbangga hati atas sepak terjang Gamal Albinsaid. Pasalnya, dokter muda yang satu ini berhasil meraih penghargaan dari Kerajaan Inggris karena program yang diluncurkannya.

Di awal tahun, pada 31 Januari 2014, Gamal meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner 2014. Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh Unilever dan Cambridge University ini merupakan kehormatan dan Pangeran Charles kepada entrepreneur muda yang peduli pada sumber daya yang berkelanjutan.

Alhamdulillah, saya mampu meraih penghargaan tersebut berkat kontribusi besar masyarakat dan juga tim saya selama ini. saat itu, saya mendirikan sebuah klinik yang sistem pembayarannya menggunakan asuransi dengan premi sampah,” katanya seperti dikutip dari Studentpreuneur, Kamis (11/12/2014).

Artinya, setiap masyarakat yang ingin berobat ke klinik namun tak memiliki uang dapat menggantinya dengan mengumpulkan sampah. Sampah yang dibawa ke klinik memiliki nilai Rp 10.000 yang dapat digunakan untuk berobat.

Program penghargaan internasional tersebut digelar untuk menginspirasi pemuda di seluruh dunia agar dapat menyelesaikan isu lingkungan, sosial dan kesehatan. Penghargaan ini juga mengundang wirausaha yang berusia 30 tahun ke bawah untuk memberikan solusi yang menginspirasi, praktis dan jelas untuk membantu mewujudkan sustainability living.”Program saya terpilih menjadi yang terbaik karena dalam waktu yang bersamaan menyelesaikan dua masalah sekaligus, yaitu menangani masalah sampah untuk menyelesaikan kesehatan,” ujarnya.

Gamal mengatakan, semua ini berawal dari sebuah kisah nyata di mana saat itu ia menyaksikan sebuah berita yang membuatnya sangat terharu. Betapa tidak, saat itu ada salah satu media massa yang memberitakan bahwa terdapat seorang anak bernama Khaerunissa yang usianya masih tiga tahun harus menghembuskan nafas terakhir.

Tragisnya, anak tersebut meninggal di atas gerobak ayahnya yang berprofesi sebagai seorang pemulung dengan penghasilan sehari-harinya hanya Rp 10.000. Sejak saat itu, Gamal akhirnya memutuskan untuk berbuat sesuatu kepada masyarakat dalam hal berobat.

Artinya, menurut Gamal, masyarakat harus tetap mendapat pelayanan kesehatan dengan cara apapun. Akhirnya muncul sebuah ide untuk mengumpulkan sampah di mana hasilnya nanti dapat digunakan untuk berobat.

Tapi, hal ini tentu tak bisa dilakukan sendiri. Oleh karena itu, ia pun mengajak warga setempat dan memberikan sosialisasi terkait klinik sampah ini. “Klinik Asuransi Sampah adalah sistem asuransi kesehatan mikro berbasis kerakyatan dengan semangat gotong royong melalui pembayaran premi dengan sampah sebagai sumber pendanaan utama pelayanan kesehatan masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, warga cukup menyerahkan sampahnya kepada Klinik Asuransi Sampah senilai Rp 10.000 rupiah setiap bulan dan bisa menikmati berbagai fasilitas kesehatan. Sampah yang dikumpulkan warga diolah menjadi uang sebagai `Dana Sehat` dengan Metode Takakura dan daur ulang.

Dana Sehat tersebut digunakan untuk pelayanan kesehatan secara holistik, yaitu promotif (meningkatkan kesehatan), preventif (mencegah sakit), kuratif (mengobati sakit), dan rehabilitatif (rehabilitasi yang sembuh). Sehingga walaupun tidak sakit, masyarakat tidak akan rugi, karena mendapatkan berbagai program peningkatan kesehatan.

“Dengan sistem ini, kami menghimpun potensi atau sumber daya yang ada di dalam masyarakat itu sendiri lalu mengembalikan sebagai akses pelayanan kesehatan holistik serta mampu dalam pengelolaan pembiayaannya,” jelasnya.

Sumber : detik.com
Sumber foto : detik.com

DMCA.com Protection Status

Tentang Unknown

Unknown adalah salah satu Kontributor penulis di Profil UKM Indonesia

Daftarkan UKM Anda

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar

Komentar Anda Disini